Tidak Mau Ketinggalan, 3 Negara ini Langsung Putus Hubungan dengan Iran
http://bagaimana-islam.blogspot.com/2016/01/tidak-mau-ketinggalan-3-negara-ini.html
Pasca eksekusi mati terhadap pendeta Syiah, Nimr An Nimr, oleh kerajaan Arab Saudi beberapa waktu lalu, hubungan Arab Saudi dan Iran putus total. Hal ini memicu reaksi serupa dari bebera negara Arab lainnya. Setidaknya Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Sudan telah memutuskan hubungan
diplomatik dengan Republik Syiah Iran.
Sebagaimana dikutip World Bulletin pada Senin (4/1), Bahrain
telah memerintahkan para diplomat Iran di negara mereka “untuk
meninggalkan kerajaan dalam waktu 48 jam”.
Sebuah pernyataan Bahrain mengatakan bahwa keputusan mereka dipicu
oleh aksi anarkis para teroris Syiah tersebut dan “campur tangan yang
semakin mencolok dan berbahaya” dari Teheran dalam urusan internal
negara-negara Arab dan Teluk.
Manama mengatakan serangan pada kedutaan Saudi itu merupakan “pola
kebijakan sektarian yang sangat berbahaya yang harus dihadapi dalam
rangka melestarikan keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah.”
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Bahrain memanggil Iran kuasa usaha
Murtada Sanawbari dan menyerahkan catatan resmi dalam hal ini.
Sementara
itu, UEA telah memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Iran dan
menurunkan jumlah “perwakilan diplomatik ke tingkat kuasa usaha dan
mengurangi jumlah diplomat Iran di dalam negeri,” kata Kemenlu Bahain
dalam sebuah pernyataan.
“Langkah yang luar biasa ini telah diambil dalam gangguan terus
menerus yang nyata dari Iran dalam urusan internal negara-negara Arab
dan Teluk, yang telah mencapai tingkatan yang belum pernah terjadi
sebelumnya,” tambah Kementerian tersebut.
Mereka mengatakan bahwa hubungan diplomatik harus didasarkan pada
“saling menghormati kedaulatan” dan “tidak campur tangan dalam urusan
internal orang lain”.
Sementara itu, Sudan juga telah mengusir duta besar Iran dan pada saat
yang sama memanggil pulang duta besarnya sendiri dari Teheran.
“Pemerintah
Sudan mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Republik ‘Islam’
(baca : Syiah) Iran segera,” kata Kemenlu Sudan dalam sebuah
pernyataan.
Red : Gus Jati